Mukadimah

Sesungguhnya segala puji adalah milik Allah. Kita memuji, memohon pertolongan dan meminta ampunanNya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan dan keburukan amal perbuatan kita. Siapa yang ditunjukan Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada yang dapat menunjukanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. semoga shalawat, salam dan keberkahan dilimpahkan kepada beliau, keluarga, sahabat dan segenap orang yang mengikutinya.

Amma ba'-du.

Ramadhan yang mulia

Dicatat oleh Amik





Hanya kepada Allah saya memohan petunjuk, taufik serta kekuatan untuk selalu menjauhi laranganNya, untuk diri saya sendiri dan untuk segenap umat Islam. Dan mudah-mudahan Dia menjauhkan kita dari hal-hal yang diharamkan serta menjaga kita dari hal-hal yang buruk, sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang.

Telah masuk bulan ramadhan yang mulia, dan ini menjadikan kita menghentikan segala aktiviti-aktiviti yang berkaitan denagan memancing dan secara umumnya kita mula menghormati datangnya bulan yang dibarkahi ini. Semua peralatan memancing sudah disimpan kemas sejak pulang dari Pulau Sibu tempohari. Saya sudah mula melupakan cerita pancing dan sudah mula sibuk dengan amalan rukun islam yang ke tiga dan amalan sunat lain yang seiringnya dengan datangnya bulan rahmat ini.

Amat rugi jika tidak membulatkan hati untuk merebut segala yang dibawa bersama datangnya bulan rahmat ini, tidak seperti bulan yang lainnya yang mana kita disibukan dengan segala urusan dunia dan terkadang kata sangat lalai dengan kenikmatan dunia. Dari Abu Hurairah r.a.: Adalah Rasulullah s.a.w. memberi khabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda,

"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa didalamnya; pada bulan ini pintu-pintu Syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para syaitan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa." (HR. Ahmad dan An-Nasa'i)

Dari Ubadah bin AshShamit, bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, AIlah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan do'a. Allah melihat berlumba-lumbanya kamu pada bulan ini dan membanggakanmu kepada para malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Kerana orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini." (HR. Ath-Thabrani, dan para periwayatnya dipercayai).
Al-Mundziri berkata: "Diriwayatkan oleh An-Nasa'i dan Al-Baihaqi, keduanya dari Abu Qilabah, dari Abu Hurairah, tetapi setahuku dia tidak pernah mendengar darinya."
Luar biasa, melihat surau penuh, sampai sebagian jamaah terpaksa sholat di kakilima atau serambi masjid. Suatu pemandangan yang sangat menyejukkan pandangan setiap muslim. Masyarakat begitu patuh mengikuti setiap rangkaian shalat tarawih, dan saya pun tidak ketinggalan,Sungguh mengharukan...

Saya ingin bertanya: Mengapa saya begitu patuh mengikuti shalat tarawih? Apa untungnya dan apa yang saya harapkan darinya?
Jawabannya hanya ada satu, yaitu yang tersurat pada hadits berikut:

"Barang siapa yang mendirikan sholat qiyam (tarawih) pada malam ramadhan karena dorongan iman dan mengharap balasan hanya dari Allah, niscaya Allah mengampuni seluruh dosa-dosanya yang telah lampau." (Riwayat Muslim)

Akan tetapi, saya teringat keadaan saya pada saat sholat lima waktu, di selain bulan ramadhan. Berapa waktu yang saya mendirikan sholat lima waktu berjama'ah di surau itu?
Kemanakah saya yang selama bulan ramadhan meramaikan surau? Mungkinkah saya telah berhijrah ke negri lain? Atau mungkinkah saya tidak mendengar seruan azan? Ataukah saya mereka risau dikenakan pungutan atau membayar sewa bila mendirikan sholat di surau?

Mungkin saya berkata: "Ah, sholat berjamaah kan hukumnya sunnah, ah saya masih penat dari bekerja..." dan alasan berbagai rupa.

Kemanakah semua alasan ini di bulan ramadhan? Bukankah alasan ini lebih tepat bila saya utarakan tentang sholat tarawih yang hukumnya sunnah, dan berjamaahnya pun sunnah. Andai mereka sholat tarawih atau qiyamul lail di rumah masing-masing di akhir malam tentu itulah yang lebih bagus dan utama.

Saya cuba bertanya kepada iman yang berdiam diri dalam istana sanubari anda: Mengapa semangatmu tidak kunjung berkobar untuk menghantarkan memenuhi panggilan Allah yang dikumandangkan oleh para muazzin?

Pening! Bukankah Tuhan yang saya ibadahi dalam sholat tarawih adalah Tuhan Yang saya Ibadahi dalam shalat fardhu? Mengapa saya berbeza sikap pada keduanya? Bukankah Tuhan Yang saya ibadahi di bulan Ramadhan adalah Tuhan Yang saya ibadahi di bulan-bulan lainnya? Mengapa saya bersikap pilih kasih kepada-Nya?

Apakah dibulan ramadhan saya terbebas dari belenggu setan, sehingga saya merasa ringan untuk memenuhi seruan Allah yang dikumandangkan oleh para muazzin? Sedangkan di selain bulan Ramadhan, belenggu setan begitu kuat melilit saya, sehingga saya tak berdaya melawannya.

Dimana senjata dan luka itu?

"Setan senantiasa mengikatkan pada tengkuk salah seorang darimu bila ia tidur sebanyak tiga ikatan. Ia memukul setiap ikatan (agar menjadi kuat) sambil berkata: "malam masih panjang, maka tidurlah." Bila ia terjaga, kemudian ia menyebut nama Allah, terurailah satu ikatan, bila ia berwuduk, terurailah satu ikatan lainnya, dan bila ia mendirikan sholat, terurailah ikatan ketiga, sehingga iapun pada pagi itu dalam keadaan bersemangat dan berjiwa baik. Bila ia tidak (melakukan ketiga hal itu), maka pada hari itu ia akan berjiwa buruk dan malas." (Muttafaqun 'alaih)

Mungkinkah ini yang tejadi pada diri saya? dan demikian, maka apakah ubatannya.Dari Hadith Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, semoga saya dan sahabat-sahabat menjadi para pemakmur masjid-masjid Allah Ta'ala.

"Yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (Qs. At Taubah: 18)

Semoga kita termasuk orang-orang yang dimaksudkan dalam ayat di atas. Amiin. Dan semoga shalawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Wallahu a'alam bisshawab.

Rujukan:
1. Artikal nasihat Ramadhan oleh Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A
2. Risalah Ramadhan oleh Syaikh Abdullah bin Jaarullah bin Ibrahim Jaarullah

This entry was posted on Sunday, September 06, 2009 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Subscribe to: Post Comments (Atom) .

0 ulasan