Mukadimah

Sesungguhnya segala puji adalah milik Allah. Kita memuji, memohon pertolongan dan meminta ampunanNya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan dan keburukan amal perbuatan kita. Siapa yang ditunjukan Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada yang dapat menunjukanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. semoga shalawat, salam dan keberkahan dilimpahkan kepada beliau, keluarga, sahabat dan segenap orang yang mengikutinya.

Amma ba'-du.

Tanda-Tanda Rahmat yang Berasal dari Lautan

Dicatat oleh Amik


Rahmat-rahmat yang datang dari lautan adalah termasuk kurnian Allah kepada kita. Al-Qur`an menyebutkan beberapa dari itu,

“Dan Dialah Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat menemukan darinya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari kurnia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (an-Nahl [16]: 14)

Kita akan menemukan rahmat tak terhitung jumlahnya manakala kita meneliti manfaat-manfaat yang diperoleh manusia dari lautan. Setiap laut adalah habitat alami dari beragam jenis haiwan dan tumbuh-tumbuhan, tergantung pada keadaan mereka masing-masing. Al-Qur`an menyebutkan beberapa dari mereka,

“Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum, dan yang lain masin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut, supaya kamu dapat mencari kurnia-Nya dan supaya kamu bersyukur.” (Faathir [35]: 12)

Meskipun manusia tidak terlibat di dalamnya, alam bawah laut memiliki tatanan sempurna yang menawarkan banyak manfaat.

Semua ini memungkinkan, berkat sempurnanya ciptaan Allah. Untuk imbalan semua ini, manusia hanya perlu merasa bersyukur kepada Allah.

Makanan dari Laut

Manusia yang tidak sepenuhnya mengetahui sumber khasiat yang mereka perlukan untuk menjaga kesihatan melalui khasiat yang baik, mendapat tawaran banyak sumber khasiat berkadar terbaik dan siap pakai. Seafood memanglah cukup kaya dengan sumber-sumber khasiat pertama, sebab diciptakan untuk memenuhi keperluan tubuh manusia akan vitamin dan mineral. Allah minta kita perhatikan manfaat makanan-makanan semacam itu,

“Dihalalkan bagimu binatang-binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lazat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan….” (al-Maa`idah [5]: 96)

Barangan seafood secara relatif tinggi kandungan mineralnya seperti chromium, cobalt, fosfor, tembaga, iodium, fluorin, dan sodium. Sebagai hasilnya, barangan-barangan ini meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan tubuh, menyeimbangkan tekanan darah, dan mencegah diabetes. Cobalt mencegah anemia, sementara tembaga dan iodium mempercepat penyerapan zat besi agar manusia merasa bersemangat (energetic). Seafood juga memfasilitasi proses mental dan mendorong pertumbuhan kulit sihat, gigi, rambut, dan kuku. Zink, yang kaya jumlahnya dalam makanan laut, adalah elemen penting untuk pertumbuhan badan dan pembangunannya, melindungi kepekaan penciuman dan rasa, ampuh dalam penyembuhan luka, dan mengatur jumlah serapan vitamin A dalam aliran darah. Lebih jauh lagi, ia merupakan bahagian dari insulin, yang mengendalikan keperluan tenaga metabolis.[12] Flourine memperkuat tulang dan membantu otot-otot dan sistem saraf agar berfungsi secara teratur.[13]

Al-Qur`an menyebutkan manfaat lain dari bahan makanan semacam itu dalam surah an-Nahl [16]: 14, “... kamu dapat memakan daging yang segar (ikan)....” Sangat mengejutkan bahawa Allah menyuruh kita memperhatikan “daging segar” dalam ayat ini, sebab, sebagaimana kita tahu, seafood harus dimakan selagi ia masih dalam keadaan segar. Kalau tidak, daging semacam itu akan menyengsarakan badan. Kenyataannya bahawa hanya barangan-barangan seafood yang dijelaskan begitu rupa di dalam Al-Qur`an mungkin menjurus pada fakta ini.

Ikan

Sementara Al-Qur`an bicara soal seafood secara umum, ia pun secara terinci minta perhatian kita pada ikan, sebagaimana diungkapkan dalam kisah Nabi Musa a.s. dan pembantu mudanya; mereka berdua makan ikan selama dalam perjalanan,

“Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya, ‘Bawalah kemari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih kerana perjalanan kita ini. Muridnya menjawab, ‘Tahukah kamu tatkala mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan ....’” (al-Kahfi [18]: 62-63)

Perlu dicatat bahawa untuk perjalanan panjang seperti itu, Nabi Musa a.s. dan anak muda yang mengiringinya memilih ikan untuk makanan mereka. Dalam menceritakan kisah ini kepada orang-orang yang beriman, Allah meminta kita untuk memperhatikan nilai khasiat dari ikan. Dalam meneliti nilai khasiat dari ikan terungkap sejumlah fakta mengejutkan: Ikan kaya dengan kandungan mineral (seperti fosfor, sulfat, dan vanadium) yang meningkatkan pertumbuhan dan pembaikan selaput tubuh, menyembuhkan nyeri persendian, memfasilitasi kesihatan gusi dan gigi, menambah kecantikan dan warna kulit, menolong pemeliharaan kesihatan rambut, dan ampuh melawan infeksi bakteria. Selain itu, ikan juga memainkan peranan mencegah serangan jantung dengan jalan mengatur tingkat kolesterol aliran darah. Dengan memfasilitasi zat kanji dan metabolisme lemak, daging ikan memungkinkan tubuh menjadi lebih energetik dan kuat, dan juga memungkinkan mental memproses agar berfungsi sepatutnya.

Kekurangan vitamin D dan mineral-mineral lain yang terdapat pada ikan boleh mendatangkan penyakit-penyakit kekurangan vitamin seperti sakit gusi, keluhan kelenjar , penyakit lembut, dan bengkok tulang pada anak-anak, dan lain-lain.[14]

Karangan yang Dapat Diperoleh dari Laut

Mutiara adalah salah satu karangan pilihan yang diambil dari laut. Proses pembentukan mutiara cukup menarik juga untuk diketahui: Beragam makhluk laut berdaging lunak tanpa tulang seperti kerang, siput, remis, menjajarkan bahagian dalam tempurung mereka dengan benda-benda mulia warna keputihan yang disebut ‘induknya-mutiara’. Makhluk-makhluk dasar laut ini menggunakan metode seragam dalam menaklukkan partikel (seperti pasir dan biji-bijian) untuk mencegah kerosakan daging di dalam tempurungnya, dan menyemburkan cairan ke sekeliling induk mutiara. Dengan begitu, mulailah pembentukan mutiara. Seperti mutiara, batu-batu mulia yang ditemukan di dasar lautan juga digunakan sebagai barang perhiasan oleh manusia.

Pembentukan mutiara yang sangat menakjubkan itu jelas sekali memperlihatkan kemahatinggian seni Allah, Maha Pencipta. Al-Qur`an menggugah perhatian kita kepada kenyataan bahawa keindahan dan kemolekan secara khusus diciptakan sebagai kurnia untuk manusia beriman,

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” (ar-Rahmaan [55]: 19-22)
_____________________________________

Catatan-catatan:

4. Resimli Saglik Ansiklopedisi, ( Illustrated Health Encyclopedia), Bilpa-Inkilap Publishing, vol. 4, p. 476

5. Sabah Gazetesi,(A Turkish Daily Newspaper), 25 December 1997, From Harvard University

6. Ana Britannica Ansiklopedisi, (Britannica Encyclopedia), vol. 8, p. 334

This entry was posted on Monday, July 20, 2009 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Subscribe to: Post Comments (Atom) .

0 ulasan